25 Mei 2009

My First tour in Bali

Masa SMA merupakan masa paling indah menurut sebagian besar orang. Banyaknya acara-acara yang di sajikan untuk kalangan remaja seusia SMA, memungkinkan adanya berbagai pengalaman, kisah, dan cerita yang di ukir para remaja bersama teman-teman sebayanya. Dalam kurun waktu 1bulan, tak jarang lebih dari 5 acara di adakan oleh berbagai instansi untuk pengguna putih abu-abu ini. Belum lagi dengan adanya OSIS di masing-masing sekolah yang memiliki berbagai program kerja di setiap bulannya, tentu menambah deretan event-event untuk kalangan remaja.

Setiap tahun, di setiap SMA, selalu diadakan study tour yang umumnya diikuti oleh seluruh siswa kelas XI. Sama halnya dengan SMADAbO, rabu 20 Mei lalu seluruh siswa kelas XI dan 8 guru pembimbing melakukan perjalanan ke Bali selama 5 hari.

Tepat saat matahari sedang bertengger dengan sengat panasnya, dan adzan dzuhur usai di kumandangkan. Para siswa-siswi meletakkan koper ke bagasi dan segera melepaskan suhu panas yang sedari tadi menyelimuti tubuh. Dinginnya udara di dalam bus ber-AC itu mulai merebak ke dalam nuansa ceria mereka hari itu. Lantunan lagu-lagu terbaru menggema mengisi seluruh sudut bus. Jam telah menunjukan pukul 13.00 WIB, seluruh rombongan yang terbagi dalam 4 bus itu mulai menancapkan gas meninggalkan gerbang SMADAbO.

Bersama kedua sahabatku, habib dan vita, aku duduk di barisan bangku ke-5 dalam bus 3. kurang lebih selama 18 jam kami semua bakal melekatkan diri di kursi bus ini. Sungguh perjalanan yang melelahkan.

Tak terasa matahari mulai menenggelamkan tubuhnya, memberi kesempatan pada bulan untuk menghangatkan suasana malam. Sesampainya di daerah situbondo, kami semua tercengang dengan keindahan paiton yang sangat menakjubkan dengan ribuan lampu yang terpampang rapi di setiap sudut bangunannya. Paiton merupakan suplai listrik dari jawa ke Bali yang dikelilingi oleh tebing atau pegunungan batu. Disamping itu, kami pun juga teriris mendengar cerita dari tour guide kami, bahwa 5 tahun yang lalu telah terjadi kecelakaan yang merenggut seluruh nyawa awak siswa dari jogja yang seusia kami tewas terbakar di dalam bus. Kami pun di pimpin bu.ninik, pembina di bus 3 untuk mengheningkan cipta dan berdoa sejenak.

Setelah itu, di daerah Bondowoso, bus kami berhenti di salah satu rumah makan untuk makan malam dan menunaikan ibadah shoolat magrib dan isya’. Kami pun melanjutkan perjalanan, tepat saat jam mulai menunjukan angka 12 malam. Kami sampai di pelabuhan, kami pun segera turun dari kapal, menuju dermaga, danm masuk ke kapal yang telah memuat puluhan kendaraan termasuk bus kami. Aku dan teman-teman ku memilih menikmati udara malam di bagian paling atas dari kapal. Tak terasa selama 30 menit kami telah terombang-ambing di atas selat bali. Walau ditengah perjalanan, penyebrangan kami dijatuhi guyuran hujan, alhamdzulillah kami pun sampai dengan selamat.

Tak terasa, kami telah menginjak tanah pulau Bali, suasana khas daerah ini pun mulai kami rasakan di pelabuhan gilimanuk, Bali. Beberapa ekor anjing hidup bebas di jalanan, ada pula sesajen yang tertata rapi di pintu masuk pelabuhan. Kami pun masih melanjutkan perjalanan selama 4 jam untuk menuju Tanah Lot, tujuan pertama kami di Bali.

Kira-kira pukul 05.00 WITA, kami telah sampai di kawasan Tanah Lot. Usai mandi dan sholat subuh, aku dan salah satu sahabatku berjalan dari tempat parkir yang luas menuju lokari Tanah Lot. Sepanjang jalan, banyak pedagang-pedagang yang masih menutup dagangannya, namun tetap saja anjing-anjing sudah berkeliaran dimana-mana.

Sebuah gapura besar khas bali menyambut pandangan mataku sebelum melongok indahnya pantai yang di bagian tengahnya terdapat pura. Ya.. ada tanjung-tanjung, dan pura di sekelilingya. Namun sayang, kami terlambat menyaksikan sunrise, karna waktu kami tersita dengan antrinya kamar mandi. Begitu juga dengan suasana alam yang kurang mendukung, air pasang menggernyutkan dahi kami, karna tidak dapat mengambil gambar di atas karang yang ada di bagian pantai. Ombak yang besar akhirnya mendorong kami untuk menikmati laut dari atas tebing, hitamnya pasir pantai, dan Lautan yang bersih, sangat arang ditemukan di laut-laut di Indonesia saat ini. Tempat dimana Dewi sandra dan suaminya menikah ini, memang merupakan tempat yang romantis untuk setiap pasangan.

Banyak sekali pantai-pantai yang kami kunjungi hari itu, setelah dari Tanah Lot, kami menuju DreamLand, dan Pantai Kuta. Berbeda dengan Tanah Lot, Dreamland terletak di dalam kawasan seluas kurang lebih 5 hektar. Tempat ini sangat di idolakan bagi turis mancanegara, jadi tak heran jika banyak turis-turis yang berjemur di atas sengatan matahari yang sangat panas. Berbanding terbalik dengan Tanah Lot, jarang sekali kita temukan turis domestik di sini. Tak ada pepohonan di sana, namun hembusan angin laut sedikit mengurangi rasa panas yang kami rasakan. Pasir pantai yang berwarna putih, dengan pantai yang bersih dengan gradasi warna biru yang cantik di pandang mata, membuat siapapun bakal betah berlamaan di sana.

Berbeda lagi dengan Pantai Kuta, di sini banyak kita temukan turis domestic dan mancanegara. Pantainya pun tidak seindah Tanah Lot dan dreamland, namun kita dapat menyaksikan sunrise disini. Pantai ini terletak di tepi keramaian daerah kuta, Bali yang padat akan turis-turis mancanegara.

Menjelang magrib, kami segera cek in di hotel jaya negara yang telah disiapkan pihak sekolah. Acara pun berjalan bebas malam itu. Aku dan teman-teman memilih menikmati ramainya Bali di depan hotel kami.

13 Maret 2009

TUGAS 4_1000 Rupiah Tingkatkan 1 Kedisiplinan

"Disiplin adalah kunci utama bagi kita untuk menjadi seorang yang sukses" tutur Wilujeng, S.Pd. saat memberi amanat pada upacara senin, 2 Maret 2009 yang lalu.
Menginjak semester genap tahun ajaran 2008/2009 ini, tingkat kedisiplinan di sekolah terfaforit di Bojonegoro ini memang mengalami sedikit perubahan dan peningkatan. Amanat yang diucapkan guru senior Bahasa Inggris yang pernah berdomisili di Jepang ini mengigatkan kepada seluruh siswa penghuni SMA terrimbun di Bojonegoro itu akan perubahan yang akan membawa mereka dalam samudera kebaikan yang telah mereka rasakan beberapa bulan terakhir.
peningkatan kedisiplinan itu mulai dari kebersihan sampai cara berpakaian. "Namun, semua itu bertahap, saat ini sekolah fokus pada kedisiplinan dalam bidang kebersihan." Ucap Wakasek SMAdABO.
Upaya itu dibantu dengan diadakannya lomba kebersihan yang di adakan OSIS , Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian siapa pemenang dari lomba tersebut. beberapa kelas banyak yang menyulap kelasnya dengan memolesnya dengan warna biru, ungu atupun hijau. bahkan ada juga yang menghiasi kelasnya dengan dekorasi grafiti. Penghijauan di kelas pun dilakoni untuk bisa tampil yang terbaik. untuk menunjang dan menjaga kebersihan kelas, ada juga yang membuat peraturan pembayaran DAM sebesar 1000rupiah untuk setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya. kelas yang memberlakukan hal itu salah satunya adalah kelas XI IA 2, kelas yang dibimbing oleh Siswanto,SP.d ini juga menjadi tren center dari kelas-kelas yang lain. :) Miaush..

03 Maret 2009

Sumbangan Bencana Banjir SMAdABO

SMAdABO- Bencana Banjir yang melanda kota Bojonegoro dan sekitarnya cukup merugikan berbagai pihak. Salah satunya adalah para pelajar, sehingga banyak diantara mereka urung melangkahkan kaki untuk sekolah. Salah satu sekolah negeri di Bojonegoro yang kehilangan beberapa muridnya saat banjir melanda. Pasalnya, sebagian besar siswa-siswi SMAdABO merupakan penduduk dari luar kota.

Oleh karenanya, senin (02/03) yang lalu merupakan puncak kepedulian seluruh siswa-siswi SMAdABO dalam menanggapi keadaan dilingkungan sekitarnya. Melalui penarikan sumbangan sebesar tiga ribu rupiah per siswa, keantusiaasan siswa-siswi SMAdABO tertuang di sini dan mereka pun cukup memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Sesuai dengan yang diutarakan Drs. M. Muchsin, Waka Kesiswaan SMAdABO, “Hal ini disamping untuk membantu mereka yang sedang dilanda musibah, juga melatih siswa untuk peduli dengan sesamanya.”. Siang itu juga, Dra. Ninik Woro, Waka Humas SMAdABO langsung meluncur bersama perwakilan dari OSIS dan wartawan ZZ. Sumbangan tersebut disalurkan melalui 2 instansi, Rp 1.120.000 disalurkan melalui DIKNAS, dan 1juta rupiah melalui Radar Bojonegoro. “Hal ini memang sudah menjadi keputusan dari Kepala Sekolah agar sumbangan disalurkan melalui dua instansi agar lebih adil” ucap Ninik, yag juga merupakan guru BK kelas XII tersebut.

25 Februari 2009


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

21 Februari 2009

koTak _masih cinta

background: transparent none repeat scroll 0% 0%; cursor: pointer; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" class="yshortcuts" id="lw_1234851110_3">Cinta

Intro : A E F#m 2x

E C#m
Tik,.,tik,.,.tik
F#m B
Waktu berdetik
G#m C#m A B
Tak mungkin bisa ku hentikan
E C#m F#m B
Maumu jadi mauku
G#m C#m A B
Pahitpun itu ku tersenyum

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu

E C#m
Tik,.,tik,.,.tik,.,.
F#m B
Air mataku
G#m C#m A B
Biar terjatuh dalam hati




E C#m F#m B
Mau ku tak penting lagi
G#m C#m A B
Biar ku buat bahagiamu

A B G#m C#
Kamu tak tahu rasanya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B A
Jadi diriku, yang masih cinta

interlute : A G#m F#m 2x B

A B G#m C#
Kamu tak tahu hancurnya hatiku
F#m B E
Saat berhadapan kamu
A B G#m C#
Kamu tak bisa bayangkan rasanya
F#m Am B E
Jadi diriku, yang masih cinta

Code : F#m A D
---------------------------------------------------------------------
Visitor Ip: 192.168.8.21, 203.153.213.148
Bersumber dari blog tutorial melodi gitar dan lirik kord lagu :
http://ekhan-gitaris.blogspot.com

13 Februari 2009

Cinta Anak Rohis

Ku patutkan diriku di depan cermin sepulang sekolah. Ku pandangi dengan bangga wajah oval milikku. Rahang kokoh, lintangan alis tebal menukik tajam, kata orang, ”seperti sorot mata elang”. Belahan dagu yang menghias wajahku membuat ku semakin percaya diri. Ku pandangi lagi tubuh 170 cm itu dari ujung rambut hingga jempol kaki.
”telapak kaki mah gak usah, gak kelihatan ini.” seraya memamerkan pada crmin. Badan yang sungguh tegap hasil fitness rutin sepekan sekali. Kulit coklat yang mengesankan. Macho, Man!
Aku terus memandangi diriku, sesekali tersenyum sendiri. Cermin ini tak mungkin bohong. Apa yang kurang dariku? Aku tampan! Harta lebih dari cukup. Ayahku yang pejabat BUMN itu bahkan memberi Honda Jazz untuk aku berangkat sekolah. Prestasi? Dalam bidang akademik aku selalu lima besar dikelas. Setidaknya itu membuktikan bahwa aku cukup cerdas. Bahkan, aku ikut dua kursus bahasa sekaligus. English at BEC dan Al-Arabiyyah Course. Hebat kan? Untuk non akademik, aku mewakili sekolah sebagai Pasukan Pengebar Bendera tingkat Kabupaten. Apa lagi? Religi? Aku aktifis rohis di sekolah. Intensitas kehadiranku pada mentoring pekanan cukup membanggakan. Aku jarang absen pada Bang Ikhsan, kakak mentorku.
Dalam berpakaian pun aku selalu rapi, terkesan necis malah. Bajuku selalu yang paling putih dikelas. Harga tasku saja tak kurang dari 400 ribu. Ck…ck…ck.. apa lagi?Yup! betul-betul perfect kan ?!!
Aku melompat ke atas springbad eksklusifku, merebakan tubuh yang selalu aku banggakan ini. Cihuyyy…bahagia sekali! Perlaahan ku membaca puisi singkat yang ku tulis dalam organizer mahal yang ku beli tadi siang.

Cinta!!
Ketika sketsa senyummu mengepak sayap anganku,
Tuk terbang melayang ke samudera biru
Melepas berjuta rindu…
Kasih,, adakah kau rasa sebagaimana aku merasa???
Masjid At-Taqwa, sekolahku, 29 Januari 2009
Pasca senyuman seorang ukhti, ba’da syura.

Rasa GR melanda diriku hari ini. Ku dekap puisi cinta itu dalam dada. Kamar berdinding tebal bercat warna-warni itu membawa anganku melayang. Membuka memori indah sewaktu syura rohis tadi siang.
Lain halnya dengan danang, sahabat karib ku. Pada jam yang sama sore itu…
Lagi-lagi aku harus jaga warung. Sebel! Masa baru pulang sekolah langsung disuruh kerja? Emank aku gak punya kerjaan lain apa? Kapan mau ngerjakan PR? Trus, gimana mau dapat rengking? Kan malu, seluruh kru An-Naml, kelompok mentoringku, adalah juara di kelas masing-masing. Aku? Fisika, Matematika, bahasa Inggris, harus ikut remidi karena semuanya di bawah SKM. Jangan Tanya kimia, nasibnya jauh lebih buruk. Soal-soal thermodinamika dengan guru super disiplin itu benar-benar mengernyitkan keningku. Bukannya membuatku pintar, guru itu membuat kerja otakku yang sudah lemot ini menjadi semakin lamban. Jangan harap belaian angin sepoi-sepoi nan lembut di kompleks ini membuat gusar hatiku sirna begitu saja. Bagiku, ia bahkan lebih terasa menampar kedua pipi ini. Uuugghh!!
“Assalamualaikum..”
“Eh …Eh..Ukhti Nisa, Waalaikumsalam. Mau beli apa?”
Cabe keritingnya masih ada, Akh?”
“Eh ada, berapa?”
“ Dua ribu saja.”
Duh.. heran, kenapa ya setiap melihat Nisa, dadaku berdegup tak beraturan? Dia memang cantik, Pintar, Mantan ketua keputrian Rohis. Ia tetanggaku, hanya berselang beberapa rumah dari warung super sumpekku ini. Nisa, putrriImam Masjid Agung As-Salam. Masjid terbesar di kota ku. Melihat jalannya yang tenang, pandangannya yang tunduk, jilbabnya yang lebar, subhanallah, tampak tampak anggun dikejauhan dan kian menarik apabila mendekat. Senyumnya? Ah, inikah cinta? Aku jadi ingin bernasyid , ‘…jangan kau berpaling dari cinta. Cinta dari Yang Maha Pencipta, kau pasti tergoda…
“ udah belum cabe nya??”
“ Eh iya, ini. Dua ribu kan?
ihhh, kok malah bengong sich? Sambil bernasyid cinta lagi..malu-maluin aja… Sukran, Akh. Assalamualaikum.”
“ Waalaikumsalam..”
Astagfirullah, badan ku terasa lebar. Gimana nih, bingung. Ya Allah… inikah rasanya jadi remaja?? Kuambilsecarik kertas dari uku tulis lepek yang biasa dipakai ibu untuk mencatat hutang-hutang tante-tante rentenir. Biar terlepas semua gelisah, biar terhempas segala resah…
Cinta??
Bulan, senyummu setia.
Menghantar rembulan daun, Ribuan tahun.
Cinta, kasihmu juga setia.
Menghantar kelana jiwa, seluaas masa.
Nisa, adakah kau rembulan untukku, kala senyummu dalam terisakku?
Warungku yang sumpek, 29 Januari 2009.

Hati Danang terasa lebih tenang kini, warung sumpeknya justru menjadi tempat berbagi. Ah, bayangan Nisa masih melintas dalam angannya, perlahan Danang mendekap puisi itu, lalu matanya berkaca-kaca. Ah ! cinta! Danang melepas gundahnya dalam tangis.
“ Danang….angkatin jemuran!” teriakan ibunya menghilangkan nuansa melankolis itu dalam sekejap.

@@@@@

Semenjak syura untuk seminar rohis di masjid An-Nass sepekan yang lalu, rasanya Aku semakin betah berlama-lama di masjid. Nyaman sekali, seperti siang ini, kru mentoringku sudah berkumpul. Seberapa menyengatpun panas, atau sedingin apapun hujan yang mendera di luar sana, bagi kami, serambi masjid ini selalu menjadi tempat terindah. Mungkin karna banyak nuansa iman disini. Apalagi banyak pemuda saleh seperti kelompok mentoring ini untuk mengaji pekanan. Hembusan angin disertai gerimis rintik-rintik membawa canda semakin akrab. Gemercik rintik hujan menemani penantian kami. Terkadang tiupan angin membawa rintik-rintik air itu bermain di serambi masjid, membasahi sebagiannya dengan mesra. Tebak-tebakkan, diskusi kecil, latihan Nasyid, Ah… Alangkah indahnya ukhuwah ini. Sambil menunggu Bang Ihsan, seperti biasa mereka berdiskusi tentang banyak hal. Ups! Bukan diskusi ding ! tepatnya bercanda.
Tiba-tiba dari ballik ruang IA 2, Nisa melintas mengantar adik kelasnya. Tampaknya ia membawa proposal untuk seminar bulan depan. Duh Nisa, sudah kelas tiga dan menjelang ujian begini masih sempat-sempatnya membimbing rohis untuk seminar.
Subhanallah. Sepertinya kelompok mentoringku cuek saja, Cuma danang yang kelihatannya mencuri-curi pandang, benak ku dalam hati. Menyebalkan!!masak anak rohis gak bisa menjaga pandangannya. Ku tatap Danang dengan sorot mata elangku, tak ku sangka ia membalas tatapanku. Awas, kalau macam-macam dengan Nisa!! Batin ku dalam hati.
“Eh, tuch bang Ikhsan sudah datang” seru teman-teman membubarkan tatapan kami.
@@@@@

Gerimis rintik-rintik yang dari pagi membasahi sekolah kami perlahan mulai reda. Menyisahkan udara dingin yang semakin dingin karna hembusan angin. Mentoring hari ini, di gelar di serambi masjid. Meski kalau boleh memilih, mentoring didalam masjid tentu lebih nyaman dan hangat. Namun, tampaknya masjid masih ramai. Beberapa aktifis akhwat rohis sedang syura seminar di dalam masjid. Mereka ditemani akhwat kelas tiga, Nisa, dan Bunga, kadang terdengaar canda mereka, ramai sekali. Sesekali mentoringku cukup terganggu juga oleh suara mereka. Terlebih Bang Ikhsan tidak menyukai kebisingan. Sampai-sampai dia merasa perlu menegur mereka. Bang Ikhsan meminta mereka mencari tempat lain untuk syura. Nggak baik katanya kalau bercanda di dalam masjid. Padahal, aku sebelumnya sempat memberi usul.
“ bang ikhsan, biarin mereka tetap syura di masjid. Nggak terlalu mengganggu kok.” Suara lantangku membela. Tapi entah siapa yang ku bela. Apa karena keberadaan Nisa disana??
“ Iya, lagi pula masjid ini kan bukan punya kita, Bang.” Danang menambahkan dengan semangat untuk mengalahkan suara lantangku.
Sontak, ku tatap wajah Danang, namun dia membuang muka tak beraturannya untukku. Tampaknya, kelompok mentoringku ini, mulai membaca geliat aneh dalam diriku, dan mungkin juga si Danang. Melihat tingkah ku dan Danang yang sok membela dan ngotot kepada Bang Ikhsan, mungkin itulah yang membuat diskusi pagi itu berhenti sejenak. Memang, belaan itu adalah sesuatu yang sangat jarang aku lakukan, kalau bukan demi, Nisa. Ditambah lagi, pasca pertemuan tatapan mata elangku dengan Danang. Hampir persahabatan kami hampa dan diam tanpa kata. Kami tak pernah lagi bercanda bahkan meramaikan mentoring, menjahili setiap rohis Akhwat, sedangkan biasanya tingkah ku dan Danang selalu ditunggu-tunggu untuk mengkocok perut mereka.
Namun, mentoring tetap berjalan dengan lancar. Taushiyah dari Bang Ikhsan memang selalu menarik. Bang Ikhsan adalah alumni sekolah kami empat tahun yang lalu, mantan ketua rohis. Kini sedang kuliah semester akhir jurusan matematika di universitas faforit di negeri ini. Dia adalah seseorang yang sederhana tetapi hebat dan berkarisma.

@@@@@

Sementara itu, Angin malam berhembus dengan pelan. Menerobos celah –celah kamar berdinding pelepah. Membawa udara sejuk yang membelai dengan cinta. Danang merenung, baying wajah Nisa elalu saja melintas dalam sisi imajinernya. “ aku tak mengerti ada apa dengan hatiku ini. Sejujurnya aku tidak ingin kehilangan sahabat karibku, Reza hanya karena seorang akhwat yang belum tentu menjadi jodohku.”…astaghfirullah….keluh danang

@@@@@

Malam itu, di sela senyum Nisa yang selalu terbayang, terlintas olehku, seorang sahabat ku…Danang. Aku tak bisa memejamkan mata indah ku dalam gejolak hati ini. Ku buka tirai kamar dan kulihat purnama yang tersenyum meledekku. Apa yang sebenarnya terjadi padaku??? Apakah persahabatan ini harus terhianati hanya karena seorang akhwat itu???
Ku raih handphone tipe terbaru yang baru saja aku beli. Sepucuk sms kukirimkan kepada sahabat karip ku, Danang.

‘Adukan segalanya pada Allah, Sang Pencipta Cinta.
Dan persahabatan kita tak kan pernah sirna.’

Ku basuh tubuh ku dengan air wudhu, dank u harap begitu juga Danang Lalu ku adukan segala gejolak jiwa yang memberontak ini pada Allah. Dalam sujud panjang sholat malam. Dalam diam dan sunyi. Pasrah pada Sang Pemberi Cinta, karunia terindah untuk manusia. Jangan sampai fitnah wanita ini memporak-porandakan bangunan ukhuwah yang selama ini indah terasa. Duhai Allah ku Pasrahkan semuanya pada-Mu.
Dalam kedamaian hati, kami menerima pesan singkat dari Rifky, teman rohis kami.

‘assw. Senyummu unt sdrmu adlh shadaqah, akhi.
Kbr gembira! Bsk siang, syura perdana mentoring kita sbg panitia walimah bang Ikhsan dan Nisa Ratna Salsabialla, yang akan di helat 2 bulan setelah kelulusan.
Hrp dtang On Time. Thx wass.’

Membaca sms itu aku tersenyum, berniat akan datang, lalu tertidur lelap. Dan mungkin begitupun dengan Danang. Ke ikhlasan telah menyelimuti cinta kami pada Nisa.

SF

SMAdABO – (12/02) kedatangan beberapa penilai dari SF (SAMPORNA FOUNDATION). Lembaga pendidikan yang mulai masuk ke kota bojonegoro setahun yang lalu itu, memiliki beberapa program pengembangan pendidikan dan beasiswa, yang telah diaplikasikan di beberapa daerah di Indonesia.
Seperti beberapa bulan yang lalu, SF memberikan pelatihan kepada kurang lebih 70 orang tenaga pendidik di Bojonegoro demi peningkatan mutu cara pengajaran terhadap siswa. SMAdABO sendiri mengirimkan 8 orang guru dalam acara yang bertema Adobe Teacher Program itu. Firman, salah satu staf SF bagian development program yang di temui ZZ di ruang kepala sekolah saat wawancara, mengatakan bahwa sebenarnya kedatangan SF di SMAdABO ini untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut. SF memastikan seberapa besar pengaruh sosialisasi yang telah mereka berikan kepada guru-guru. Oleh karenanya, mereka mendatangi 4 sekolah dari 9 sekolah yang telah mengirimkan guru-gurunya untuk mengikuti kegiatan Adobe Teacher Program. 4 sekolah yang di datangi itu adalah SMAN 3 Bojonegoro, SMAN Dander, SMAN 1 Ngraho, dan SMAN 2 Bojonegoro.
Dalam kunjungannya, mereka mendatangi dua kelas yang salah satu nya adalah kelas XI IA 2. bersama bimbingan Siswanto, guru mata pelajaran Kewarganegaraan yang juga wali kelas kelas XI IA 2 tersebut dengan bangga memperkenalkan kelasnya serta murid-muridnya. Para siswa yang sedang bersantai saat menunggu pergantian jam pelajaran, sontak diherankan dengan kedatangan firman yang menenteng kamera mengambil beberapa gambar dari setiap sudut kelas yang berhiaskan spanduk indah bertuliskan motto kelas di bagian belakang. Siswanto, yang juga peserta Adobe Teacher Program itu pun mengajak para siswa membunyikan yel-yel yang setiap harinya mereka sorakkan sebelum pelajaran dimulai. “saya sempat berbincang-bincakng dengan beberapa murid, dan saya rasa mereka terlihat bangga dengan kondisi kelas dan cara mengajar yang enjoy. Semoga saja ada perubahan yang lebih baik.” Tutur Firman.
SF mengharapkan, setelah ini guru mampu mensosialisasikan solusi-solusi cara mengajar yang telah di berikan SF. Sisil, yang juga staf SF bagian Risert and development menambahkan bahwa fasilitas itu adlah pendukung, tetapi proses dalam kelas lah yang lebih penting. Dia juga menambahkan, SMAdaBO telah memiliki kemauan untuk melakukan perubahan, tetapi semua itu butuh proses.

08 Februari 2009

Upacara Perdana, kobar semangat siswa

SMAdaBo- suasana mendung menyelimuti upacara pertama di semester II, senin, 9 Pebruari 2009 ini. Meski angin bertiup semilir, membawa hawa dingin dan tak ayal membuat rasa malas untuk beraktifitas, namun itu semua tak berpengaruh pada semangat seluruh siswa SMAdaBo. Dibawah komando guru fisika kelas XI, Ribut Margo, saat mempersiapkan barisan membuat segenap siswa bangun dari rasa malas.
Upacara perdana dengan pembina guru PKN kelas XII, Drs. Nugroho mampu membuat semangat di hati para siswa SMAdaBo semakin berkobar. Beliau hanya memberikan dua amanat, namun bekitu menusuk hati segenap siswa.
Sikap disiplin dan pemanfaatan waktu membuka amanat guru yang merupakan suami dari guru bahasa Inggris, Sri Wilujeng. Kelas X7 yang hari itu menjadi petugas upacara tak luput dari komentar beliau. Kata cukup baik adalah nilai yang diberikan pada mereka. Para peserta yang permulaan mengikuti upacara dengan khidmat memantapkan hati mereka untuk lebih baik di upacara mendatang. Tanpa tolehan dan tanpa ulah yang membuat gaduh. Semangat untuk lebih berprestasipun di ucapkan oleh beliau. “Buatlah esok lebih baik dari hari ini, dan lusa semakin baik dari besok.” Ujar beliau dengan lantang. Beliau berpesan bahw, semester I merupakan cambuk bagi kita, para siswa untuk dapat lebih baik di semester II ini. Karena semester II merupakan penentuan dari proses belajar kita selama satu tahun. Semester dua merupakan penentuan penjurusan bagi kelas X, penentuan kenaikan bagi kelas XI, dan penentuan kelulusan bagi kelas XII. Kalimat “Ingin membuat SMAdaBo bangga” terpahat dalam setiap hati para siswa saat upacara selesai dan menjadi nyanyian suci yang terlantun dalam tiap langkah.
Langit mendung yang menggantung di atas SMAdaBo menjadi saksi berkobarnya semangat belajar di hati para siswa.

15 Januari 2009

Artikel kiriman anak XI IA 1(lali namanya)

ABG Rawan Osteoporosis , Benarkah??

ABG alias anak baru gede memiliki gaya hidup yang rawan terhadap penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang. Osteoporosis merupakan gangguan dengan karakter kepadatan atau densitas masa tulang yang menurun karena adanya gangguan struktur pada jaringan tulang sehingga membuat tulang menjadi rapuh.
Osteoporosis biasanya jarang atau tidak menunjukan gejala sama sekali, walaupun secara radiologis pengurangan densitas masa tulang sekitar 30% akan terllihat. Gejala awal osteoporosis umumnya ditandai dengan rasa sakit terutama didaerah punggung.
Gaya hidup yang diterapkan oleh para ABG saat ini sangat mengkhawatirkan sekali. Gay ahidup mereka yang ingin langsing , suka merokok, konsumsi alkohol, dan enggan terpapar oleh sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Banyak remaja yang ingin langsing sehingga mereka menolak untuk minum susu karena takut gemuk. Selain itu, remaja putri enggan terpapar matahari karena takut kulitnya hitam, sehingga mengakibatkan mereka kekurangan vitamin D. Kebiasaan merokok yang juga sudah menjadi hal umum dalam lingkungan ABG. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh.
Proses akumulasi jaringan tulang yang tidak kuat, pada masa pertumbuhan akan menyebabkan seseorang mengalami pengeroposan tulang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang jaringan tulangnya lebih kuat. Untuk itu, para remaja hendaknya memenuhi kebutuhan Kalsium dan Vitamin D setiap hari melalui pola hidup yang sehat.

Focus Future ZZ

Focus Future
It’s the time to be number one!!
Lembaran baru 2009 telah kita buka, mengakhiri berbagai catatan kisah tahun 2008. Berbagai kisah sebagai pengalaman yang bisa menambah semangat semua warga SMADABO untuk menjadi yang lebih baik di tahun ini.
Kini, segalanya bisa kita ubah. Tentunya dengan semangat dan kemauan yang ada, kita bisa menjadi nomor satu di Bojonegoro. Hal itu akan menjadi nyata salah satunya dengan kehadiran ZZ yang akan mewarnai dunia media cetak Bojonegoro bahkan dunia. Melalui bantuan Zinggers, guru-guru, serta Alumni, dan Organisasi-Organisasi yang ada di SMADABO, ZZ akan menyuguhkan berita-berita yang Up to Date yang pastinya dibutuhkan para out put(alumni) SMADABO yang tersebar di berbagai belahan dunia. Selain itu, ZZ akan mempublikasikan potensi-potensi yang kita punya.
Kita punya semuanya kok! SMADABO memiliki murid-murid yang cerdas dalam berbagai bidang, aktif, kreaktif, dan peka terhadap lingkungan. Salah satunya dengan adanya mading dan spanduk solidaritas siswa-siswi SMADABO untuk Palestina.
SMADABO juga punya guru-guru yang hebat, yang bisa menjadikan alumni SMADABO sukses diluar sana. Selain itu fasilitasnya pun tak kalah. 2 Lab.Komputer dan 3 Lab.IPA. Jadi, apa sih yang kurang?? SmadaBo juga sudah termasuk area hotspot yang bisa mendukung buat cari informasi yang ”lebih” selama 24 jam nonstop.
Jawabannya adalah, semangat. Di semester kedua ini, kita mendapatkan kesempatan baru untuk memperbaiki setiap nilai dan prestasi yang belum maksimal kita raih pada semester satu. Dan kita mendapat kesempatan untuk mempertahankan dan meningkatkan segala prestasi yang kita punya. Maka dari itu, Ziggers membutuhkan semangat baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Semangat untuk menghadapi hidup, menyelesaikan masalah dan semangat untuk maju. Semangat yang membuat kita berani bermimpi dan berani meniti jalan ke mimpi itu. Semangat itulah yang harus kita tingkatkan di SMADABO tercinta.
Tanamkan di hati para Zinggers semua siswa dari kelas X,XI, dan XII bahwa apapun yang tidak kita bisa akan kita kuasai .
Lihatlah kesulitan sebagai tantangan. Pandanglah kegagalan sebagai rintangan dan batu sandungan untuk meraih masa depan.
So, if we can be number one, why must be number two??