03 September 2008

MARHABAN YA RAMADHAN.......WELCOME RAMADHAN

Marhaban, ya Ramadhan

Bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan, pembebasan telah datang menghampiri kita. Marhab, ya... Ramadan! Selamat datang, wahai bulan penyucian! Kami gembira menyambutmu. Hati kami senantiasa merindukanmu. Syukur kami untuk-Mu, ya...Tuhan atas karunia utama ini.

Mari kita menyambut Ramadan dengan suka cita, dengan jiwa yang tersenyum, menanti giliran penyucian. Ibarat tubuh menanti baju baru nan indah, yang siap dikenakan. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Karena usia kita belum tentu sampai pada bulan Ramadan yang mendatang. Tak usah malu untuk rakus berbuat baik pada bulan ini. Jangan sia-siakan kesempatan ini!

"Telah datang kepadamu Bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Bulan, yang Allah telah berkenan mewajibkan puasa atasmu. Pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan kedurhakaan setan-setan dibelenggu. Pada bulan ini dijumpai lailatulqadr, satu malam yang lebih utama dari seribu bulan. Barangsiapa melalaikannya, maka akan dilalaikan" (HR. Imam Ahmad, al-Nasâi, dan al-Bayhaqî, dari Abî Hurayrah).

Bulan Ramadan, bulan yang pada hari-harinya kita diwajibkan berpuasa adalah bulan yang diberkahi. Bulan kebaikan. Puasa bukanlah kesia-siaan. Puasa merupakan penolong yang akan menyelamatkan kita dari pedihnya siksa hari Kiamat, kelak. Untuk itu, selayaknya kita menyiapkan fisik dan mental untuk menjalankan ritual penyucian jiwa ini. Jangan berlaku bodoh dengan menghambur-hamburkan tenaga untuk sesuatu yang tak berguna. Jangan habiskan saat-saat berharga di bulan yang berkah ini dengan gunjingan dan perdebatan. Puasakan perut dan kelamin dari syahwat hewani. Puasakan pula anggota tubuh dari gerakan-gerakan yang menuju maksiat. Puasakan lidah dari ucapan tak bermanfaat. Puasakan otak dari pikiran-pikiran kotor. Puasakan hati dari kecenderungan-kecenderungan rendah. Hiasilah seluruh anggota tubuh dengan amal kebaikan dan zikir. Pada bulan inilah kita bisa melipatgandakan bekal untuk perjalanan yang amat panjang. Perjalanan menuju dermaga akhir.

MARHABAN YA RAMADHAN.......WELCOME RAMADHAN

"Ya Allah berikan kepada kami barakan pada bulan Rajab, Sya'ban dan berikanlah kami kesempatan untuk berjumpa kembali dengan RamadhanMu yang suci...kabulkanlah ya Allah..."

Ungkapan di atas merupakan untaian do'a yang dilantunkan oleh para shahabat enam bulan sebelum orang-orang yang di cintai Allah tersebut
bertemu dengan bulan Ramadhan. Bisa kita bayangkan betapa berharga dan istimewanya Ramadhan bagi mereka sehingga kedatangannya sangat dinanti dan dirindukan, hingga Rasulullah menyatakan: "sekiranya
ummmatku mengetahui akan kandungan yang dibawa bulan Ramadhan, maka semuanya akan berharap agar sepanjang tahun berisi hanya bulan Ramadhan ". Bagaimana dengan kita, apakah Ramadhan merupakan suatu hal yang special di hati kita ?

KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN
Ketika bulan sya'ban akan berakhir dan Ramadhan segera menjelang, Rasulullah saw memberikan bekalan ruhani kepada para shahabat mengenai bulan suci Ramadhan. Rasulullah menganjurkan kepada para shahabat untuk memperbanyak melakukan amal ibadah karena ibadah pada bulan Ramadhan nilai pahalanya akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat
atau lebih, Rasulullah juga menganjurkan sekali untuk memberi makanan berbuka (iftor) kepada orang-orang yang berpuasa karena bagi orang tersebut akan mendapat pahala dari orang yang diberi bukaan
tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Shahabat bertanya : Ya, rasulullah saya tidak mempunyai apa-apa yang berharga untuk diberikan kepada orang yang berpuasa, Rasulullah menjawab : Sediakanlah
apapun yang kau punya walaupun hanya sepotong kurma, seteguk air ataupun segelas susu asam.

Keistimewaan-keistimewaan lain yang dapat kita peroleh pada bulan Ramadhan adalah:
* Ramadhan merupakan bulan yang permulaannya penuh rahmat, pertengahannya penuh dengan ampunan dan akhirnya penuh dengan kebebasan dari api neraka * Allah akan mengampuni doso-dosa yang terdahulu bagi orang-orang yang melakukan puasa semata-mata karena keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah.
* Terbukanya pintu-pintu syurga dan tertutupnya pintu-pintu neraka.
* Ibadah wajib yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan nilai pahalanya, dan bila melakukan ibadah sunah pahalanya sama dengan ibadah wajib.
* Di dalam bulan Ramadhan tersebut ada satu malam yang dinamakan malam lailatul qadr yang barang siapa beribadah pada malam tersebut nilai pahalanya lebih dari beribadah selama 1000 bulan.

PERSIAPAN MENJELANG RAMADHAN
Para shahabat membagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bagian, enam bulan menjelang Ramadan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka gunakan untuk mengevaluasi dan memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan tersebut dapat bernilai dan diterima oleh Allah. Persiapan-persiapan apa saja yang shahabat contohkan sehingga ketika kita memasuki bulan puasa tersebut, kita dalam keadaan siap lahir bathin dan akan memperolah hasil maksimal disisi Allah.
1. Hendaknya kita menyambut bulah suci ini dengan suka cita dan penuh kerinduan sehingga dapat menumbuhkan motivasi/semangat dalam menjalankan segala amal ibadah di bulan tersebut.
2. Menyempurnakan segala kekurangan yang ada pada masa yang lalu * sempurnakanlah hutang-hutang puasa ramadhan yang lalu

* selesaikanlah segala utang piutang yang telah jatuh
tempo dan janganlah sungkan untuk bertanya pada sesama rekan mengenai hutang-hutang kita, dikhawatirkan tanpa kita sadari ada hutang yang belum terbayar, walaupun jumlahnya kecil janganlah dianggap sepele.
* perbaikilah hubungan antar manusia dengan silaturahim dan saling memaafkan

3. Bacalah kembali buku-buku mengenai Fiqhusshaum (hukum-hukum puasa) sehingga dalam melaksanakannya kita merasa yakin bahwa ibadah
yang kta lakukan sesuai dengan yang disyariatkan, tidak hanya ikut-ikutan, dan akan bernilai tinggi disisi Allah karena dilakukan atas dasar ilmu.
4. Pada saat bulan Ramadhan, jadwal waktu makan kita, tidur dan segala aktivitas kita akan berubah, yang secara otomatis akan berpengaruh dengan tubuh kita, oleh karena itu dibutuhkan persiapan fisik yang prima sehingga perubahan jadwal aktivitas tersebut tidak
mengurangi etos kerja kita. Janganlah puasa Ramadhan ini dijadikan kambing hitam untuk mentolerir penurunan etos kerja kita. Akan lebih
baik lagi bila pada bulan Sya'ban ini kita banyak melakukan puasa sebagai sarana latihan menjelang Ramadhan.
5. Persiapan terakhir yang tidak kalah penting adalah persiapan materi untuk memenuhi kebutuhan sepanjang bulan ramadhan dan untuk keperluan berinfaq dan shodaqoh, kebutuhan ini harus dipenuhi
terutama bagi orang-orang berni'at untuk beri'tikaf (berdiam di mesjid dengan tujuan untuk mendekatkan diri pada Allah swt).

KIAT-KIAT MENGISI RAMADHAN
1. Memperlambat sahur dan mempercepat berbuka puasa
2. Banyak melakukan infaq sodaqoh
3. Tilawatul Qur'an (membaca Qur'an) serta mempelajarinya (tadabbur)
4. Tingkatkan pemahaman agama dengan membaca tulisan2 atau buku2 Agama.
5. Meningkatkan disiplin dan muroqobatullah (perasaan bahwa Allah mengawasi kita)
6. Hidupkan malam dengan shalat tarawih dan Qiyamullail
7. Menjauhkan diri dari sebab2 yang dapat mendekatkan diri pada kemaksiatan. seperti pergaulan, bacaan, tontonan.
8. Memberikan makanan berbuka kepada orang-orang yang melakukan puasa, terutama bagi mereka yang kesulitan seperti fakir miskin, orang2 yang berada dalam perjalanan.
9. Berdzikir pada setiap kesempatan (duduk, berdiri dan berbaring)
10. Membuat skala prioritas segala aktivitas yang dapat mendekatkan diri pada Allah.
11. Perbanyaklah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan amal yang bersifat sosial bagi orang2 yang lemah, fakir miskin, anak yatim, kegiatan dakwah dll.
12. Berusaha untuk saling menjaga hati dan sikap untuk menyempurnakan puasa kita menjaga pandangan dan bagi wanita diharapkan untuk berpakaian lebih tertutup minimal selama bulan Ramadhan
13. Beri'tikaf (berdiam diri dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah dan menyempurnakan amal ibadah kita) terutama pada 10 malam terakhir.

Note :
Apabila mungkin tundalah aktivitas2 yang tidak berhubungan dengan kegiatan ukhrawi di sepuluh terakhir Ramadhan dan prioritaskan waktu2 ini untuk
banyak melakukan ibadah dengan penuh kekhusyuan. Mengambil cuti kantor akan lebih baik pada hari2 di sepuluh terakhir Ramadhan sehingga ibadah dan
bermunajad kepada Allah dapat diperhebat atau untuk ber'itikaf di Mesjid

Dengan kita mengetahui keistimewaan yang begitu besar yang diberikan oleh Allah pada bulan Ramdhan ini, kita berharap dapat bersama-sama mengisi Ramadhan ini dengan segala aktivitas yang dapat bernilai ibadah disisi Allah, karena Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun dan siapakah yang dapat menjamin bahwa kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa meni'mati Ramadhan-Ramadhan yang akan datang, mungkin saja ramadhan ini adalah ramadhan terakhir bagi kita, untuk itu janganlah kita lewatkan kesempatan yang berharga ini, janganlah
Ramadhan ini lewat dengan sia-sia, tanpa memberikan arti bagi kita, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah : "mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga". Semoga kita terhindar dari
apa yang diisyaratkan Rasulullah tersebut. (Wallahu'alam)

0 komentar: