24 Agustus 2008

My Beloved Bojonegoro

Aku dipuncak busur jembatan Malo
Serasa di atas ambang kebahagiaan kota
Bebas menyaksikan indahnya Bojonegoro
Ditemani gemuruh air bengawan Solo
Disela gemercik butiran air mutiara
Kabarkan …Rintihan…tangisan..rakyatnya
Kotaku yang ASRI…Berjajar potensi
Seakan tak ada buah yang hendak dipetik
Bak makanan lezat di meja makan yang tak sempat di cicipi
Yang seharusnya wajib berkiprah, mengabdi, membela
Juga ikut memetik buahnya
Tak hanya termangu disudut kebahagiaan mereka

Simfoni tak teratur mulai terdengar
Liku kehidupan tak serata dahulu
Perlahan namun pasti
Serdadu semut itu menggerogoti
Mental, iman, ilmu…
Para rakyat terpapar pilu

Secercah cahaya tak pernah berbias
Di tengah gelap samudera kota
Entah kapankah tertindas
Para serdadu ditangan kita
Pengabdian harus terlaksana
Sebagai mutiara bangsa
Menyiratkan sinar bahagia
Dalam kegelapan samudera kota
Mengganti seluruh kekuasaannya

0 komentar: