Denting jarum jam
Membangunkanku hingga membakar semua kebahagiaan dalam darah
tinggallah puing-puing kesedihan
yang bertaburan dalam hati
yang kusam oleh debu-debu kesunyian
Keceriaan yang dulu menjadi penawar rasa sepi
Kini menjadi racun yang semakin melemahkan diri
Ingin rasanya melepas semua asa tuk akhiri cinta
Yang menggantung direlung hati
Wahai Insan yang hadir direlung hati
Izinkan aku tuk memutar kembali kisah lama
Saat kau ucap kata cintamu tuk ku
Terbersit rasa tuk menerimanya saat ini
Ingin rasanya tuk mengulang kembali
Agar dua hati ini tak menggantung di jiwa
Agar penantianmu slama ini terakhiri
Sang purnama, maafkan aku
telah membiarkanmu
menghabiskan malam tuk menyambut datangnya fajar seorang diri
Aku hanya butuh waktu tuk merangkai hatiku
tapi saat aku telah usai merangkainya
asa hadir menyambutku
karna kau telah lepaskan separuh hatimu tuk orang lain
17 Desember 2007
PENANTIANKU...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
KAsiahan banget yaaa...
Tapi sanatai saja. Gurumu ini bisa jadi lilin yang sulit untuk tertiup angin
Walau mungkin tidak seterang bulan prnama itu. Tapi dalam api lilin itu ada sebuah cahaya yang bijaksana.
Heheheh.
Kok jadi sok puitis gitu. Terus nulis yaa... Aku tunggu puisi laiinya.
Posting Komentar